PART 16
#IWishIWillBeYoursForever2 made by @ainulmardiyahh
"new family"
ENJOY READ GUYS XOXO

“I’m Sorry”

***

Mobil BMW seri 7 berwarna putih milik Jasmine, berheni dikawasan Avenue, kawasan yang terkenal akan tempat belanjanya, orang orang bilang ini adalah jalan yang dimana duit segalanya. Tidak heran, terlihat dari ujung keujung adalah toko baju, starbuck, cafe, restauran, Club, dan mobil Jasmine terhenti di depan Club.
“lo ngajak gue ke club? Gue tau lo udah 16 tahun, dan gue masih 15 tahun, sejak kapan lo jadi pemabok Jas, bukannya gak boleh ya, Jas lo berubahya jadi artis ya? Perasaan dulu lo---” tanya Are bertubi-tubi
“woah woah, geez, i’m not going there, but there” ucap Jasmine menggeleng-gelengkan kepalanya, dan menunjuk gerai Starbucks.
“oh” ucap Are mengerti dan mengikuti jasmine. Mereka berdua masuk, mengantri di salah satu counternya, jasmine menunggu antrian sambil bermain hpnya, terlihat dia mengetik sesuatu.

“i hate with your childish attitude” Sended, Jasmine menghela nafas, memesan kopinya, dan duduk di tempat tertutup.

“so tell me why are you here” ucap jasmine duduk disamping Are. Menghadap ke Are
“well, berhubung gue anak axel, gue sekarang udah tamat, dan bagusnya nilai gue diatas rata-rata, atas nama tunas bangsa, gue dimasukkan ke list anak-anak AFS. Dan guenya dapet di tempat ini. Papa awalnya gak setuju, tapi karena tau lo juga tinggal di LA, jadi papa setuju, so ya akhirnya gue disini, jadi anak AFS” ucap Are
“jadi lo anak AFS? Lo sekarang 1 SMA?” tanya Jasmine
“iya” ucap Are.
“lo enak bisa masuk sekolah biasa. Nah gue?” ucap Jasmine
“kenapa gak sekolah sama gue aja? Yuk” ucap Are
“lo enak, gue gak bisa sekolah biasa, gue harus homeschooling, jangankan untuk sekolah, hangout bareng temen aja gak pernah, terlalu sibuk sama jadwal gue, apalagi abis ini, ada tour promo album, demi ya gue kangen banget sama sekolah” ucap Jasmine
“lo kangen sama sekolah atau suasananya Jas?” tanya Are lagi.
“gue kangen semuanya, kangen punya temen, kangen ngerjain anak-anak, kangen ikut cheers, kangen genit-genitan sama cowok kece, kangen semuanya re” ucap Jasmine
“aksen lo gak enak banget sih Jas” ucap Are, mengalih dari topik
“kampret” ucap Jasmine
“tuhkan” ucap Are lagi
“diem lo re” ucap Jasmine kesal, Are hanya tertawa melihat Jasmine kesal seperti itu.
“udah yu ah, jalan-jalan, hari ini gue free, gak ada kegiatan” ucap jasmine menarik are
“nasib gue entar baik gak?” tanya Are
“ya paling besok lo ada di majalah bareng gue, udahlah” ucap Jasmine
“jas, jujur, gue mending dengerin lo ngomong bahasa inggris daripada Indonesia, aneh banget” ucap Are, terkekeh, dan mengambil kunci mobil Jasmine langsung kabur.
“ARE KAMPRET” ucap Jasmine teriak, dan berlari mengejar are yang menuju parkiran mobilnya. Akhirnya mereka berdua masuk kedalam mobil dan meninggalkan jalan Avenue...

***

Hari itu Jasmine dan Are menghabiskan waktunya berdua, canda tawa menghiasi kedua remaja ini. Semua cerita teralur dari mereka berdua, sesekali Are mentertawai aksen Jasmine yang bercampu kebarat-baratan ketika mengucapkan bahasa Indonesia. Jasmine merenggut kesal, dan diakhiri dengan tertawa lagi. Mobil jasmine sengaja ditinggalkan disuatu taman, dan meminta supirnya untuk menjemput mobil itu. Jasmine dan Are berjalan-jalan menyusuri kota, menaiki kereta, dan sebagainnya, banyak sekali momen indah dari kedua pemuda itu, Jasmine-Are sedang makan ice cream, Jasmine-Are berfoto bersama, Jasmine-Are kejar-kejaran, Jasmine-Are bermain dance di arena sejenis timezone, Jasmine-Are karokean, Jasmine-Are photobox, Jasmine-Are menonton film, Jasmine-Are memberikan makan burung, Jasmine-Are membantu anak kecil menyebrang. Semua mereka lakukan dengan gembira, entahlah, sepertinya sihir musim semi menyihir kedua sahabat ini untuk menghabiskan waktunya bersama, setelah setahun penuh tidak berjumpa, dan hanya ditebus oleh seharian penuh bersama-sama. Tidak sedikit tawa jasmine sangat Keras, dia saat ini terasa seperti wanita biasa, wanita yang bukan Artis, wanita yang tidak menyanang kepopulerannya, hanya Gadis remaja biasa, seperti remaja disekitarnya, mungkin ini yang dinamakan benar-benar hidup.

Saat ini Jasmine sedang duduk di salah satu tempat makan yang super sangat sederhana, menyediakan makanan tidak semewah yang biasa jasmine makan, hanyalah, burger, dan disuguhi oleh tarian konyol, Asap rokok mengepul, tapi jasmine memancarkan muka bahagia, sangat sekali dia mencoba memakan makanan di tempat seperti ini, tapi Scooter ataupun Justin and the gang melarangnya, katanya takut popularitasnya anjlok, takut digosipin gakbenerlah, jujur Jasmine muak dengan semua itu, pingin saja sehari dia menjadi manusia biasa yang tidak terkait dengan media, dan untungnya hari itu terwujud.

“jadi hubungan lo sama Greyson gimana?” tanya Are sambil memakan Burgernya
“entahlah, semenjak konser semalem itu, dia ngobrol sama gue, dan ya yaudah” ucap Jasmine
“di nyium lo gak?” tanya Are
“mmmhm” ucap jasmine sambil memberi saus yang banyak ke burgernya.
“demi apa? Cium dimana? Dibibir? Kalo Chris tau mati aja lo” ucap Are, Jasmine langsung menggeplak kepalanya Are
“tolol, gak lah, dipipi” ucap Jasmine
“ecieh, clbk ni ye” ucap Are
“gak ah gak” ucap jasmine
“ahaha, mati aja lo min, harus milih Christian Beadles, atau Greyson Chance, wakakaka” ucap Are ngakak
“kalo gue milih lo gimana? Scareanda Schmitd?” tanya Jasmine mengedipkan matanya ke Are, Are hanya cengo
“WAHAHHAHAHHA” tawa Jasmine meledak melihat sikap Are, Are hanya melongo, mendengar omongan itu.
“eh tapi gue masih suka sama lo lagi Jas” ucap Are lagi, kali ini berganti Jasmine yang cengo, sekarang Are yang tertawa
“kampret, gue di flirt adek kelas, oh my gawd” ucap Jasmine
“wakakak” ucap Are ngakak
“eh lo tau gak Nigel, sama kaylie pacaran?’ tanya Are lagi
“DEMIAPA LO?!” tanya jasmine melotot
“seriusan, gue aja baru tau kemaren, mereka udah jadian, pas mereka 1 SMA, kampret gak sih?” tanya Are
“banget, aaaa kok tuh anak gak cerita ke gua sih” ucap Jasmine mengingat Kaylie slalu dia telpon setiap hari minggu.
“au deh tuh anak” ucap Are mengangkat bahu.
“eh re, kalo ada cowok football yang kece, kenalin gua yak” ucap jasmine menyenggol are.
“inget chris mba” ucap are menoyor kepala Jasmine
“hehe, btw lo tinggal dimana entar?” tanya Jasmine
“gak tau nih, beloum nyewa apartemen, sementara gue tinggal dirumah lo yak” ucap Are
“yaelah re, tinggal sama gue aja yuk, sama tante lyza, masih ada 2 kamar kosong kok, ayodong” ucap Jasmine
“gak enak Jas” ucap Are
“udahlah, sama gue aja, biar duit sewa apartemen lo buat jajan aja, lagipula kalo free time gini gue bosen dirumah sendirian” ucap Jasmine memohon
“serah lo deh ah, tapi thanks yo” ucap Are
“sama sama” ucap Jasmine tersenyum, dan mereka kembali konsen ke makanan mereka masing-masing, kadang terselip candaan yang membuat mereka memberhentikan makanannya dan tertawa bersama.

Malam itu akhirnya berlalu juga, makan ditempat seperti itu ternyata sangat duper menyenangkan, Jasmine sudah lupa bagaimana tersenyum puas seperti ini, sudah lupa bagaimana caranya bebas seperti ini, jika diumpamakan, sekarang dia adalah seorang burung yang lepas dari sangkarnya. Jasmine berjalan bersama Are menyusuri malam kota Hollywood, segelintir lampu bertebaran disana-sini, gelak tawa, suara mesum, terdengar jelas oleh Jasmine, tapi itu tidak membuat dirinya takut, entahlah itu malah membuat Jasmine merasakan benar-benar menjadi manusia biasa. Mereka berdua menyusuri jalan, hingga bertemu dengan kakek tua sedang menjual balon-balonnya, entah untuk apa dia lakukan itu di malam seperti ini, diliriknya jam berapa, ya tuhan sudah jam 8 malam. Jasmine pun berlari kearah bapak tua itu.
“sorry mr, can i buy all of this balloon?’ tanya Jasmine
“are you sure young lady?” tanya bapak itu
“yeah, i need it” ucap jasmine tersenyum, akhirnya dia mengeluarkan $20 dan memberikan semuanya kepada bapak itu.
“$20? It’s to much” ucap bapak itu.
“no problem sir, take it” ucap jasmine dan langsung mengambil semua balon itu sekitar satu setengah lusin balon itu. Dan berlari kearah Are.
“buat apaan jas beli balon 20 gitu” tanya Are
“gue mau nerbangin aja, pingin bikin gambar lucu terus terbangin deh” ucap Jasmine.
“ya ampun gak berubah” ucap Are menggelengkan kepalanya, dan ditarik tangan Are menuju taman yang ada danaunya.
“re, lo pernah gak ngerasaain dimana saatnya lo bimbang antara lo mau pilih yang mana” ucap Jasmine mulai menerbangkan satu balon berwarna ungu.
“lo bimbang antara chris sama Greyson ya jas?” tanya Are
“iya, disaat chris disamping gue, gue ngerasaiin cody disamping gue, dan greyson, ada sensasi beda dari dia” ucap jasmine.
“ya gue juga gak tau sih, gue belom pernah suka sama orang kayak lo sih, baru cuman lo doang yang nyuri hati gue Jas” ucap Are membidik foto jasmine yang melepaskan balon berwarna kuning
“liat deh, keren” ucap Are, menunjukkan kameranya. Jasmine tersenyum miris
“sory ya re” ucap jasmine
“buat apaan?” tanya Are yang sekarang membidik danau berpantulan bulan.
“ya lo suka sama gue, tapi guenya suka sama orang lain, sakit gak sih re digituin?” tanay jasmine menengok ke Are yang sedang membiik pemandangan taman itu.
“kalo mau jujur, iya Jas, sakit” ucap Are tersenyum miris
“gue minta maaf ya” ucap jasmine lagi
“don’t need” ucap Are tersenyum
“apasih yang lo suka dari gue? Gue kan anaknya kejam, apalagi lo kenal gue sebagai kakak mentor lo” ucap Jasmine mengingat masa MOS di SMPnya itu.
“wahahaha, lo emang kejam, tapi itu buat ngelindungin sifat lembut lo, cuman orang pinter doang yang mau jadi sahabat lo, dan suka sama lo, orang bodohlah yang ngejauhin lo, mereka ngejudge lo dari cover, ngejudge lo anak judes, galak, dan sebagainya, tapi didalemnya, terisi jasmine yang lembut, sama galau” ucap Are tersenyum
“lo muji diri sendiri re” ucap Jasmine terkekeh
“kok gue?” tanya Are
“lo bilang orang pinter doang kan yang mau jadi temen gue, berarti sama aja lo muji diri lo pinter” ucap Jasmine terkekeh
“emang gue pinter sih” ucap Are lagi yang sekarang membidik bulan.
“re, lo haru move on banyak cewek yang lebih baik dari gue, dan seumuran sama lo” ucap Jasmine tersenyum.
“i’m try” ucap Are lagi
“apalagi entar cewek SMA sexy sexy, gaet re yang sexy re, kalo gak lo gaet tuh bitch bitch yang ada disana, terus campakkin, kalo perlu bikin title playboy disekolah” ucap Jasmine
“gila lo kejam amat sih ngasih saran” ucap Are.
“hehe” ucap Jasmine tertawa geli.
“so, buat kenang-kenangan malem ini, foto yuk, ucap Are berlari kedepan dan berusaha mengambil foto Jasmine.
“siap ya” ucap Are, Jasmine berdiri tersenyum manis sambil melemparkan sisa balon yang ada ditangannya. Dan tercipta satu foto, dimana Jasmine dibawah lampu taman dengan manis tertawa di anatara celah celahan balon.
“keren parah” ucap Jasmine ketika Are menyodorkan kameranya.
“makasih re” ucap jasmine
“for everythings” ucap Jasmine dan mencium pipi Are lembut.
“and thanks for you, cause you give me an experience how wonderfull of love” ucap Are mencium dahinya Jasmine, dan Jasmine tersenyum, akhirnya malam itu berakhir dengan pelukan sahabat, dan tuhan tau salah satu dari mereka berusaha untuk mengubur perasaan yang mendalam, perasaan yang sangat indah, tapi juga menyakitkan. Cinta.

***

Jasmine dan Are sudah berada di jalan menuju pulang, Masih dengan seulas senyuman terhias di kedua wajah pemuda ini, bercerita panjang lebar, dan akhirnya mereka sampai dirumah.

“welcome” ucap jasmine tersenyum, membuka pintu.
“thankie” ucap Are, tersenyum, dan masuk.
“aunty, i’m home” ucap Jasmine teriak
“oh hi hun, where have you--- aww who is he?” tanya tante Lyza melihat Are
“eh, mm, aunty can are live here? Pweaty pwease?” tanya jasmine
“aw sure, come on, i love kids” ucap tente Lyza, dan menghampiri mereka berdua memeluk Are.
“eh thanks aunty” ucap Are, membalas pelukan tante Jasmine.
“so, you guys need to call me, mom, deal?” tanya Tante Lyza
“deal” ucap Jasmine dan Are, Tante Lyza tersenyum, dia memeluk Jasmine dan Are, tante Lyza memang wanita sukses, tetapi nasibnya tidak beruntung, dia mandul, karena itu dia tidak ingin menikah dengan siapapun, dia lebih memilih hidup sendiri, dengan kedatangan Jasmine dan Are, membuat hidupnya akan seperti ibu.
“come on, take your stuff re” ajak tante Lyza, Are mengangguk dan mengambil koper dan ranselnya, Jasmine hanya melangkah senang, dan berjalan ke arah kamar yang tepat disampin kamar Jasmine, yang akan menjadi kamar Are.
“so this is your room, lucky you get this room” ucap Jasmine, karena kamar ini sedikit luas dan classic, jasmine dulu ingin tidur disini tapi pemandangan hanya pemandangan jalan depan, makanya Jasmine mengambil yang agak beelakang, soalnya berpemandangan taman samping, yang terisi full oleh bunga berwarna warni.
“haha, okay thanks mom” ucap Are, memasukkan barangnya, Jasmine ikut masuk ke dalam kamar Are, dan duduk di sofa.
“ngapain lo disini? Tidur lo sana” ucap Are
“ih jahat amat sih lo, iya-iya gue tidur” ucap jasmine, dan berdiri, meninggalkan Are.
“good night jas” ucap Are
“good night” ucap Jasmine tersenyum, dan menutup pintu kamarnya, Jasmine berjalan menuju kamarnya, dan melihat sesuatu yang janggal. Dia menemukan tedy bear putih besar memegang hati berwarna merah, yang bertulisan i love you. Dan dilihat ada setangkai bunga mawar dan bertuliskan pesan.
“i’m sorry –c” jasmine tersenyum, dan mengambil hpnya.

From: Jasmine
To: Christian

Don’t need, but don’t do tht again (;

Jasmine menaruh hpnya, dan segera membersihkan tubuhnya untuk segera tidur...

*end of part 16*
what do you think guys? good one? or bad one? give me any feedback kay? xoxo -diyah

Reply · Report Post