*angevin's profile


"Ha? Jadi ini salah pesawat?" Tanyaku 
"Iya, ini pesawat Ekonomi sedangkan ticket mba ini pesawat kelas Utama"
"Haa? Yaudah deh, makasih ya mas" 

Kutarik koper kecilku, aku menuju pesawat kelas utama. Pikiranku kenapa mama atau papa gak bilang kalau tiket nya itu kelas Utama.

Setelah di cek koper ku dan tas ku. Aku masuk ke pesawat. Aku duduk di seat 13B. Saat aku ingin menaruh koper ku di atas, tempat barang, aku gak bisa karena berat, tiba-tiba ada cowok yang membantuku.

"Terimakasih" ucapku sambil senyum ke dia. Dia mengangguk dan tersenyum juga.
Aku melihat, ada seseorang duduk di 13A. Aku pun bertanya.

"Permisi, boleh aku duduk? Kursiku di 13B" ucapku, laki-laki itu menoleh kearah ku. Melihat aku dari ujung kaki sampai ujung kepala, kenapa laki-laki ini?
"Umm, boleh" ucapnya, akhirnya aku duduk di pojok dekat jendela, ya kebetulan dapat disini.

aku langsung memasang sabuk pengaman, karena sebentar lagi Take Off.
Suasana mulai Hening, dan mulai Take Off. Namun, kursi di depan ku sangat berisik, ya laki-laki yang td menolong ku dan laki-laki berambut keriting, dengan seat kanan di sebelah laki-laki arab dan laki-laki yang gimana gitu.

"Umm berisik ya?" Tanya laki-laki yang duduk disebelahku. Aku menoleh dan tersenyum
"enggak kok, hehehe" ucap ku.
"Nama kamu siapa?" Tanyanya lagi.
"Aku Angevin Fantine Gaye, kamu?" Tanyaku lagi
"Let me guess, orang French ya? Eh kamu gak tau aku?" 
"Iya, tapi aku tinggal di London, umm enggak hehe, emang kamu siapa?" Tanyaku lagi dengan tatapan aneh
"Beneran?! Aku Niall James Horan.." 
Ucapnya. 

Aku mengerutkan kening.
"Umm" sambil mengangguk yg mengartikan aku mengerti.

"Mau snack?" Tanyanya sambil menyondorkan snack ke aku. Tiba-tiba cowok berambut keriting di depan ku menoleh ke arah aku dan Niall.
"Kenapa?" Tanya Niall yang sadar bahwa laki-laki itu menoleh.
"Tadi, nama perempuan ini siapa? Sepertinya aku tau artinya, secara aku jago bahasa French" ucap cowok berambut keriting itu.
"Nama mu tadi siapa? Susah sekali, yang aku tau namamu ada 'Vin' 'Vin' nya, ha? Apa?" Tanya Niall ke aku dengan wajah imutnya. Sungguh laki-laki ini imut.

"Umm Angevin Fantine Gaye, kalian bisa panggil aku yaa vin" ucapku
"Ohh, wahh namanya bagus, artinya..." ucap laki-laki itu terpotong dengan 3 orang laki-laki mengucapkan duluan
"Apa artinya?!!!" Ucap Niall dan cowok yang menolongku serta cowok yang duduk disebelah tapi bukan yang arab.

"Artinya, Malaikat yang imut-imut berhati Mulia ;;), beautiful name, right?" Ucap laki-laki itu. Aku hanya tersenyum, aku pikir wajah ku memerah sekarang. Masalahnya baru kali ini orang lain tau arti nama ku. Dan itu artinya benar. Angevin itu adalah malaikat, Fantine artinya imut-imut dan Gaye artinya berhati Mulia.


"Wow! Blushing. You're so beautiful, Vin.. (ˇ▼ˇ)-c<ˇ_ˇ")" ucap Niall sambil mencubit pipiku.
"Ha? Apa? Tadi artinya apa?" Suara berat berasal dari ujung.
" kau selalu ketinggalan, zayn" ucap laki-laki yang duduk disebelahnya.
"Oh ya, aku Harry" ucap laki-laki keriting, "aku Louis" ucap laki-laki yang menolongku. "Aku Liam" ucap laki-laki yang disebelah arab. "Dan aku.. Zayn" ucap laki-laki arab itu.

Aku mengangguk mengerti. "Aku Angevin" ucapku sambil tersenyum.

Di perjalanan menuju London dari USA tidak dekat dan, siang ini cukup panas. Dan aku merasa ngantuk. Lalu aku tertidur.

* Niall's Profile.

Aku menoleh, maksud ku ingin mengajak Angevin ya itulah namanya.. Mengobrol, namun dia tertidur. Dia gadis yang Manis, hahaha baru kali ini aku bertemu dengan perempuan manis nan imut yang tomboy, tetapi tidak tau nama ku, sebenarnya aku yang kurang terkenal atau dia yang kuper ?._.V

Eh, kepalanya sekarang di pundak ku. Arghh dia sangat cantik, jangan bilang aku suka padanya? Tapi dia imuttttt (ˇ▼ˇ)-c<ˇ_ˇ").

*Angevin's Profile.

Aku membuka mata ku. Eh, aku tertidur di pundak Niall, Niall juga tertidur. Aku mengubah posisi duduk ku dengan duduk biasa. Ternyata pesawat mau Landing. Kita udah sampai. Aku mencoba membangunkan Niall.

"Niall, wake up..." Ucapku. Niall akhirnya bangun. 

Skip. Aku lagi nunggu jemputan. Kenapa aku mesti sampai di London, malam hari?

"Vin, kamu belum di jemput?" Tanya nya, aku menggeleng.
"Belum" ucapku.

Tiba-tiba blackberry ku bergetar, aku melihat layarnya dan mama menelpon. Aku menjawab.

Otp:

Me: mama? Aku sudah sampai, kenapa gak jemput?

Mama: I'm sorry darling.. Mama lupa ngasih tau kamu, mama sama papa lagi dinas di French.. Kamu bisa pulang naik taxi, kau masih bawa kunci duplikat kan?

Me: mommy. it's okay. bye mom, love you

Mama: ya, be careful hun, love you too

Aku menutup telpon nya.

"Aku pulang naik taxi, terimakasih ya. Salam kenal Boys" ucapku sambil tersenyum. Aku melihat kebawah, tali sepatu ku lepas, aku jongkok dan mengikat tali sepatuku. Lalu kembali berdiri.

"Aku akan antar, tidak baik kamu pulang sendiri.. Apa lagi sudah malam" ucap Niall.
"Kami ikut" ucap the boys.

Akhirnya aku diantar menggunakan mini Bus, milik One Direction. Oh siapa One Direction itu?

"Boleh aku meminta user name twitter mu?" Tanya Niall.
"@AngevinGaye " ucapku
"We're following you" ucap the boys barengan.
"Kalian kompak banget yah, followed "ucapku. Dan gaklama sampai di depan rumahku yang besar. 
"Kalian ingin masuk?" Tanyaku

"Ini sudah malam. Kami akan pulang, goodnight Angevin nice to know you, baby" ucap Niall. Dan aku turun, lalu semua ikut turun. Mereka memeluk ku, hahaha... 

"Okay, thanks a lot boys:) goodnight" ucapku. Dan akhirnya boys pulang. Aku masuk kedalam rumah. 

Keesokan hari, aku langsung mandi dan memakai baju santai, celana jeans3/4, kaus polos berwarna putih dan sepatu Nike berwarna hitam, lalu rambutku yang keriting dan panjang aku urai. Oh ya, aku gak bisa pakai High Heels loh._. Aku trauma, hehee. Karena aku bosan, aku membuka twitter dan mem follow back the boys. 

Aku yang bodoh atau kenapa sih? Mereka itu artis?! Tapi aku tidak tahu? Oh-_- pantas saja waktu di pesawat, Niall kaget aku gak tau dia. Hahaha 
Aku melihat ada mention. Aku buka, ternyata niall meminta pin bb ku dan mengajak ku ke Nandos, dia akan menjemputku jam 10. Dan sekarang jam 10. Terdengar suara klakson mobil. Aku keluar, dan ya itu Niall. Ya Tuhan, dia tampan sekali.... 

"Wow, kau lebih cantik ya kalau dilihat saat pagi;;)" ucap Niall. Aku tersnyum.
"Haha makasih, niall" 
"Ayo" 
Akhirnya kami pergi ke Nandos. 

Skip.

5 Bulan kemudian.

You know? Sepulang dari Nandos waktu lalu, itu Niall menyatakan perasaan nya pada ku. Aku speechless dan aku tidak bisa membohongi perasaanku bahwa aku memang menyukainya juga. Dan sekarang kami berpacaran sudah 5 Bulan, banyak kenangan nya.. Dulu Niall mengajari aku memakai High Heels, karena kata dia, aku lebih cocok memakai High Heels yasudah aku turuti maunya. Dan banyak sekali kenangan ku dengan nya. Fans Niall juga setuju dengan hubungan ku. Namun belakangan ini aku curiga, dari dulu sampai sekarang aku tidak pernah boleh melihat MacBook nya dan Handphone nya, apa yang dia sembunyikan dari ku. Hingga saat ini...
 
*still Angevin's Profile

Aku melihat foto Niall dengan Ali, ya.. Perempuan siapa itu entah, Niall mencium pipinya. Aku pun mencoba meminta penjelasan ke Niall. Namun akhirnya kita malah bertengkar hebat.

"Niall, aku tau aku gak secantik, Ali. Tapi yaudahlah kalau kamu emang mau putus yaudah putusin aja!" Ucapku saat Niall duduk di depanku, aku sedang di Base Camp the Boys.

Dia menatap ku nanar.

"Apa maksud mu? Soal Ali?! Itu hanya teman, Angevin..." Ucapnya

"Niall kamu gak tau, aku udah sabar! Sabar saat kamu digosip kan sana-sini dekat dengan perempuan! Apa itu tidak capek?! Sudah lah!" Ucapku lalu mengambil tas ku dan keluar dari situ, aku berjalan dan menangis. Aku menuju taman, aku duduk disana.

Tiba-tiba seseorang duduk disampingku.

"Aku tau kau sedih, sabar ya" ucapnya dan memeluk ku. Orang itu Louis. Dia memang selalu ada saat aku sedih. Dia seperti kakak ku. Ya dasarnya aku mempunyai kakak, namun dia telah meninggal. Dia beda 3 tahun dengan ku, sekarang aku 18 thn, kalau ada kakak ku itu sudah 20. Seperti Louis.

Akhirnya aku mulai tenang. Lalu kulepaskan pelukan Louis.

"Aku mencintai mu, aku tidak ingin melihat mu bersedih" ucapnya. Aku tersentak mendengar ucapan Louis itu.

"Aku mencintaimu sejak pertama kali melihat mu, namun aku sudah tahu bahwa Niall juga menyukai mu, dan aku kira kau akan bahagia dengan Niall, makanya aku mencoba menyembunyikan persaanku" ucap Louis sambil tersnyum. Aku gak bisa bilang apa-apa. Senyuman Louis itu tulus sekali.

"Kau tidak perlu menjawab. Umm gimana kalau kita pulang ke Base camp saja, kau kan bisa tidur di kamar tamu, bawa bajukan? Lagi pula mama dan papa mu belum pulangkan?" Tanya Louis.

Aku hanya dapat mengangguk. 
Lalu setelah itu aku melihat ke arah lain dan...
Aku melihat Niall jalan ke taman. Aku memeluk Louis, lalu niall melihatku dengan tatapan ya, dingin. Sepertinya dia cemburu, atau aku yang ke ge-er an? Tapi aku tidak peduli.

"Louis, lebih baik, kita kembali. Aku malas ada pengganggu" ucapku melirik Niall lalu menarik tangan Louis pergi dari situ.

*Niall's Profile

Sakit sekali, sebenarnya aku mendengar bahwa Louis menyukai Angevin. Aku duduk di tempat yg tadi Louis dan Angevin duduki. Aku menangis. Oh ada apa dengan ku?

"Tenang, Angevin hanya mencintai mu kok:D" ucap seseorang, ya dia Harry.
"Seharusnya kau tidak pemalu... Kenapa kau malu, dan tidak ingin memperlihatkan laptop serta Hand phone mu, hanya karena penuh dengan photo Angevin?" 
" Hmmm yaaa, aku sangat menyayanginya.... Namun bukan karena itu dia marah..." ucapku 
"Louis tidak akan merebut Angevin darimu" ucap Harry menenangiku. "Ali? Seharusnya kau tunjukan, bahwa kau bisa melakukan hal yang lebih daripada hal yang kau lakukan dengan Ali" lanjutnya.

Aku berfikir, mungkin Harry benar...

*Angevin's Profile

Beberapa hari berlalu, aku tinggal di Base Camp the Boys. Skip. 

Aku bangun lebih awal diantara the Boys sepertinya. Aku pun segera mandi, dan membuatkan banyak masakan. Oh ya, aku masih marahan sama Niall. Setelah itu aku membangunkan the boys. Namun, aku mengecek kamar Louis dan Harry, tidak ada mereka, aku cek kamar Zayn dan Liam juga tidak ada. Aku ragu, ingin mengecek kamar Niall, saat aku ingin mengetuk pintu, tiba-tiba Niall membuka pintu.

Suasana Awkward.

"Umm saatnya sarapan" ucapku dan aku segera keruang makan. Aku duduk dan gak lama Niall juga duduk, dia hanya mengambil makanan sedikit. Sudah beberapa hari ini, dia hanya makan sedikit. Selesai makan ia segera kembali ke atas.

"Tunggu, habiskan lah makanan ini, aku sudah masak banyak-banyak.." Ucapku

"Aku tidak napsu" ucap Niall dan meninggalkan ku. Niall, apa kau tidak tahu? Aku rindu pada mu! Sangat rindu.

Aku segera membereskan. Dan aku niat untuk minta maaf ke Niall.
Namun saat di tangga, aku mendengar dia sedang menerima telepon. Dari Ali. Sepertinya.. Terus tiba-tiba dia keluar kamar dan...

"Mau kemana?" Tanyaku
"Bukan urusan mu, urusi saja Louis Tomlinson" ucap Niall sinis.
Lalu dia pergi. Sungguh sakit sekali Niall berkata begitu. Dia jahat banget sih....

Aku mengunci pintu. Lalu aku ke atas. Aku melihat pintu kamar Niall terbuka, aku pun masuk. Ternyata Handphone dan Macbook nya tidak di kunci atau di beri Password. Aku membuka, wallpaper handphone nya foto ku, lalu isi galeri fotonya fotoku semua. Aku melihat MacBook nya. Ku buka, Background nya juga fotoku. Dan aku melihat ada Video, aku buka terlihat wajah Niall, manis sekali..

"Hi My princess Angevin Fantine Gaye... Happy Anniversary baby.. I love you so much, maaf yaaa aku udah kurang care sama kamu, tapi kamu harus tau, aku itu sayang banget sama kamu... Aku seneng banget kenal kamu...." Lalu aku menoleh, ada kertas. Tertulis "Everything About You" itu lirik lagu. (Ceritanya The Boys belum bikin lagu Everything about you)

Terdapat dibawahnya. "By: your Niall James Horan... This song for you my princess" aku speechless:') aku nangis bahagia. 

*Niall's Profile.

Aku sampai di base camp pukul 11 malam. Aku terlalu seru bercerita dan meminta pendapat kepada mama ku yang sedang ada di London, namun tinggal di hotel. Ku ketuk pintunya, Angevin gak bukain, akhirnya aku buka pintu pakai kunci Duplikat. Tiba-tiba aku masuk kekamar, dan Angevin tertidur di kamarku. Rasanya aku ingin memeluknya. Eh ternyata dia sudah bangun.

"Maaf aku lancang memasuki kamar mu, tadi aku ingin bereskan..." Ucap nya dan dia keluar dari kamarku.
"Angevin..." Ucapku dia menoleh. "Umm terimakasih, oh ya the Boys hari ini tidak pulang. Entah mereka kemana" ucapku

Dia mengangguk tanda mengerti, dan kembali menuju kamarnya. Aku masuk ke kamarku. Aku rebahan dikasurku dan.. Semua lampu mati. Aku mendengar Angevin berteriak. Aku segera kekamarnya..

"Niall tolong aku, kamu dimana?" Ucapnya, aku merangkulnya dan membawanya ke kamarku.

Sekarang jam tepat menunjukan pukul 00.00 sudah tanggal 13. Mungkin kali ini aku gak boleh malu-malu. Aku memeluk Angevin.

"Baby, happy Anniversary" ucapku.
Aku pun melepaskan pelukannya, mengambil MacBook, ku nyalakan dan aku perlihatkan Video yang sudahku siapkan. Lalu aku nyanyikan lagu Everything About You.

"Niall, I'm sorry.. I love you so much" ucapnya memelukku.
"No, I have to apologize... I and Ali just a friend... I love you so much too, my babe" ucap ku
Dan tiba-tiba lampu nyala.
Tepuk tangan ramai.

Oh god! Boys!

"Ciee baikan  Happy anniversary ya:)" ucap mereka semua. Aku masih memeluk Angevin...

"Lain kali jangan malu-malu Niall.... Kalian kan pacaran, sebenarnya kami itu pergi ke tetangga sebelah. Hehe kami sudah merencanakan ini semua" ucap Harry.

Aku tersenyum.

"Thanks guys:D aku gak bakal malu-malu lagi" ucap ku dengan wajah blush dan wajah Angevin juga blush. She's so cute. Aku mengecup pipinya.

"Ehmmm.. So sweet:)" ucap the boys. Aku dan Angevin hanya tersenyum.

Aku akan tetap mencoba membuat gadis ini tersenyum. Aku lebih suka membuat Blush walaupun malu-malu. Tapi aku lebih suka malu-malu daripada Angevin yang menyukai Louis. Ups hahaha. 

The end.

Maaf ya kalau gak seru :( di comment please:) thanks for reading

Reply · Report Post