Harry Short Story just One Shoot:)

Enjoy it :)

By: admin @larasatiip :D



Note: baca sambil dengerin Moments di puter-puter yak :D maksudnya di ulang-ulang :D



"We're best friend, Melody" ujarnya tersenyum dan menyatukan jari kelingking nya dengan jari ku. Aku tersenyum manis,

"Still be best friend, harr.. Hahaha" ujarku tertawa. "Tapi aku mencintai mu lebih dari sahabat, bagimana dong?" Tanyanya

"Harry... Kita sahabat, gak boleh saling mencintai untuk menjadi lebih dari sahabat,"

Ya, aku sahabat Harry Edward Styles, dimana disini dikisahkan Harry bukan lah artis, melainkan sahabat ku dari usia kami 5 tahun. Hingga usia kami sekarang 18 tahun. Rumah ku disebelah rumah Harry dan sekarang kami sedang berada di rumah pohon yang kami buat. Harry sedang mengukir nama kami dipohon.

"Jika suatu hari aku udah kembali duluan, ini bukti bahwa kita masih sahabatan ya, Melody." Ujarnya.

"Harry, ngomong apa sih?"

"Mel, kayak nama kamu harus cepat-cepat ganti jadi Melody Julie Styles deh," katanya tak lupa dengan senyum lesung pipinya. Aku hanya tertawa, selama kami bersahabatan sebenarnya aku memiliki rasa sayang lebih dari sahabat kepada Harry.

"Oh iya, nanti malam ikut aku yuk," ajaknya, "umm kemana?" Tanyaku pelan

"Kerumah Liam, dia mengadakan pesta."

"Baiklah, umm aku pulang ya Harr," kataku dan mulai turun dari rumah pohon.

"Nanti dandan yang cantik yah,"

aku hanya tersenyum.

Dirumah aku memilih dress untuk nanti malam.

Skip.

Akhirnya aku menggunakan dress berwarna biru laut dengan cardingan putih agak ke krem-krem an, dengan di ujung nya agak hiasan dengan berwarna Hitam, dan Flat shoes berwarna putih. Dan rambut ku yang berwarna blonde ini, aku urai. Rambut gelombangku ini aku tata rapih-rapih. Setelah itu aku gak lupa memakai parfum Justin Bieber yang Someday.

Setelah itu aku keluar.

"Mau pergi kemana? Oh sama Harry ya?" Tanya mama ku agak meledek sepertinya, "ya, siapa lagi ma.. Hahaha" jawab ku seadanya.

"Kalian itu sepertinya saling mencintai namun yah...."

"Mama stop! We're just a friend," kataku.

"It's okay darl.."

*Ting nong*

"Umm your prince just came," ujar mama ku sambil membuka kan pintunya,

"Umm hey aunt, boleh aku pinjem Melody nya?" Tanya Harry menyapa, "tentu boleh sayang, hati-hati ya..."

Skip.

Aku sekarang sudah berada di pesta, aku bertemu dengan kawan-kawan lama ku yaitu, Eleanor, Danielle, Perrie, Zayn, Louis, Liam, Niall... Serunya.
Saat ini aku sedang berduaan dengan harry.
Harry menyondorkan bunga mawar,

"I love you more than best friend, please be my girlfriend?" Ujarnya tersenyum manis. "Yes, of course"

Dan mulai saat itu kami berpacaran.

Kami bersenang-senang malam itu. Hingga jam 11 aku mengajak Harry pulang.

Malam ini jalanan mulai sepi. Harry dengan cepat mengendarakan sepeda motornya.

"Harry, aku takut, kamu pelan-pelan aja."

Harry malah memberhentikan motornya, memakaikan helm nya padaku. Lalu mulai berjalan lagi.

"Melody, aku ingin dengar kamu bilang sayang sama aku dong," kata Harry.

"Aku sayang banget sama kamu Harry," ujarku. Hingga aku merasa silau dan..

Aku membuka mataku.

"Mama... Mama," ujarku meraba-raba, "sayang, mama disini..." Mama meraih tangan ku, "ma, apa yang terjadi pada mata Melody ma?" Tanyaku

"Mel, kamu baru saja mengalami kecelakaan bersama Harry.. Mata kamu buta"

Deg, aku menangis. "Harry, harry dimana ma?"

Mama mengantarkan ku keruangan Harry.
Keadaan Harry baik-baik saja sepertinya.
Harry memeluk ku.

"Maafkan aku yang membuat mu seperti ini," ujarnya.

"Gapapa har, itu kecelakaan, kamu baik-baik aja kan?" Tanyaku.

"Of course baby, nanti kamu akan menjalani operasi mata, sebentar lagi kamu bakal melihat lagi kok, jangan khawatir ya." Ujarnya mencium keningku kemudian dia memegang tangan ku.

Aku hanya tersenyum.

Pukul 10 pagi aku mulai menjalankan operasi mata, berjam-jam. Selesai itu, dan ya! Aku sudah bisa melihat lagi, aku segera memeluk mama, dan mencari Harry. Dimana dia?

"Ma, harry dimana?" Tanya ku, mama ku menangis, "dia, dia sudah tidak ada, dia yang mendonorkan mata nya untuk mu, melody."

Aku kaget, mama ku memberikan ku sebuah handy cam dan boneka, namun aku malah menuju ke pemakaman harry. Saat sampai disana, aku melihat batu nisan baru, bertuliskan nama Harry Edward Styles.

Aku menangis sejadi-jadinya. Aku gak percaya ia akan meninggalkan ku secepat ini. Dengan jalan gontai aku pulang, aku menaiki rumah pohon yang baru saja kemarin kami naiki bersama, aku melihat ukiran nama yang Harry buat, seriously aku masih gak percaya dia udah gak ada.

Tiba-tiba aku melihat kearah lain, ada boneka dan handy cam. Sepertinya mama yang menaru nya disini, aku meraih handy cam dan boneka tersebut. Di boneka tersebut ada tombol nya, aku menekan dan berbunyi "I love you Melody," itu suara Harry, aku malah menangis, lalu aku membuka handy cam tersebut.

Dengan menutup mulut ku dengan satu tangan ku aku melihatnya.

"Hey Melody, maafkan aku telah membuat mu seperti ini, jangan khawatir cinta ku tetap besar pada mu. Aku menyayangi mu, jangan menangis ya jika aku pergi. Aku tidak suka melihat mu menangis, aku sayang padamu, jaga dirimu ya. Ini terakhir kali nya aku memberikan mu hadiah, yaitu mata ku. Jaga ya... Dan ingat, Selama kau melihat kearah mana pun aku selalu melihat itu bersama mu. Aku sayang pada mu, Melody Julie"

Harry ternyata berbohong saat dia memeluk ku, keadaan nya sudah parah karena dia terkena benturan keras dibagian kepala. Namun... Apa tadi itu?
Senyum nya, tawanya, suaranya. Apa tadi itu adalah suaranya yang terakhir kali aku dengar? Kenapa?
Aku mencoba sabar, aku harap aku bisa menjaga pemberian nya ini. Aku juga cinta padamu Harry.


THE END


Maaf ya kalau gak seru :') tolong kasih comment :)

Reply · Report Post