Niall Love Story
"You Light Up My World" part 1

By: Admin @larasatiip

Happy Reading:)


*
*


Adoncia Antanasia Dominic.

Bagaimana menurut kalian nama ku? Aneh? Jelas.. Aku tau kata 'aneh' lah yang pertama kali melintas di otak kalian, ketika berkenalan dengan ku. Tapi aku bangga dengan nama itu. Sejujurnya aku gadis berdarah biru. Maksud ku, aku keturunan bangsawan orang Spanyol, 'Adoncia' berarti 'Cantik dan Imut' , Romania. 'Antanasia' berarti 'Abadi' dan yang terakhir keturunan ku dari ayah ku, yaitu Latin. 'Dominic' berarti 'Milik Tuhan'. Aku pikir nama ku keren, haha.. Tapi aku lebih biasa di panggil 'Antanasia' ... Yasudah lah lupakan..

Aku gadis berumur 17 tahun, dan aku tinggal di kampung halaman ku. Orlando.

"Nona muda.. Maaf mengganggu, Nyonya mengatakan bahwa nona harus siap-siap. Karena acara makan malam di restaurant yang sudah di pesan akan segera di laksanakan pukul 7 nanti." Ucap bibi kesayangan ku, sebut saja Nanny Jesa.

"Terimakasih Jesa" ucapku sambil melontarkan senyum manisku dibibirku sejenak, lalu aku segera kembali ke kamar. Padahal tadi aku sedang asik menikmati indah nya pemandangan sore di balkon kamarku.

Aku melihat diranjang ku terdapat gaun panjang berwarna Biru dongker gaun nya hampir mirip dengan gaun Selena Gomez saat di video Who Says hanya saja beda warna. Lalu aku melirik kesebelah kirinya terdapat kotak, aku pun membuka dan ternyata sepatu High heels berwarna hitam mengkilat dan di hak nya terdapat hiasan manik-manik.

"se-penting ini kah, orang yang akan ku temui? Sampai-sampai aku harus memakai gaun ini?" Tanyaku sendiri. Aku pun segera mandi dan menyiapkan diri.

"Nah.. Selesai" ucap ku, lalu melihat kearah cermin yang besar berada di kamarku. Aku meng-urai rambut ikal ku ini, lalu ku tata dengan rapih. Dan aku hanya memakai bedak tipis dan lips gloss.

Tok-tok-tok. Suara ketukan pintu nyaris membuat aku kaget. "Ehm.. Masuk" ucapku. Orang itu pun masuk.

"Wow. Kamu sangat cantik, nona" ucap Jesa. "Oh jesa, jangan berkata seperti itu. Itu membuatku malu" ucap ku.

"Okay, baiklah nona. Anda sudah di tunggu oleh nyonya dan tuan serta tuan muda" ucap Jesa. "Umm? Tuan Muda? Maksud mu Christ?" Tanyaku. Jesa mengangguk.

Aku segera berlari keluar kamar. Menggunakan High Heels. Aku tidak peduli jatuh atau tidak yang penting aku dapat melihat Christ sekarang. Saat sampai dilantai bawah. Aku melihat laki-laki yang tidak asing bagiku, dia tersenyum. Ya, siapa lagi kalau bukan Christ? Kakak ku. Aku berlari kearahnya dan memeluk nya.

"Gahhh.. I miss you so badly" ucapku.
Dan.. Singkat cerita. Kami sudah sampai di restaurant tersebut. Restaurant ini sudah di sewa. Dan aku melihat hanya ada mobil keluarga ku dan mobil mewah, tapi entah itu siapa.

Kami masuk dan yah.. Mama dan papa ku ngobrol-ngobrol.

"Oh ya, kenalin Maura and Bobby dia Adoncia panggil saja putri ku ini Antanasia" ucap mama ku memperkenalkan.

"Aku Antanasia, Mr and Mrs..." Ucapku terhenti. "Horan" ucap Uncle Bobby.

Oh, jadi ini keluarga Horan. Dia teman orang tua ku dari Ireland sepertinya.

"Sebentar lagi anak kami datang, tunggu saja" ucap aunt Maura. "Oh ya, Jadi dia yang ingin di jodohkan dengan, anak ku? Oh god. She's so beautiful" ucap tante Maura itu.

Di jodohkan?

DEG.. Aku nyentek banget tante Maura bilang gitu.

Aku hanya senyum, terus aku narik tangan Christ. "Maksudnya apa, di jodohkan?!" Ucapku penuh emosi.

"Antanasia... Jangan berpikiran yg aneh-aneh dulu... Ini gak seper--"

"Okay! Enough!" Ucapku lalu pergi ke luar.

Aku terus berjalan entah tujuan ku kemana, sepatuku ku tenteng. Aku tidak peduli jika tiba-tiba anak dari keluarga Horan itu datang saat aku pergi. Dan sialnya tiba-tiba hujan. Oh god. Pikiranku kacau. Mama papa tega sekali tidak memberi tahu bahwa aku akan dijodohkan. Umur ku masih 17 tahun. Aku masih ingin merasakan masa-masa remaja. Aku terus berjalan di jalanan kota Orlando ini dan juga hari sudah makin gelap.

Aku baru sadar kalau aku sudah jauh berjalan dan.. Aku nyasar! Aku gak tau aku berada dimana sekarang. Aku gak bawa uang dan hand phone. Ya Tuhan, matilah aku... Aku yang sudah lelah pun duduk di pinggir jalan.

"Arghh! Aku bodoh sekali!" Geramku. Tiba-tiba ada mobil berhenti di dekatku. Aku mulai ketakutan dan juga kedinginan. Semua bajuku basah. Karena terkena hujan yang lumayan deras. Malah disekitar sini sangat sepi.


Di comment ya~~
1 comment dari kalian itu berharga ;;).

Reply · Report Post