katantyra

Tanty · @katantyra

19th Sep 2012 from Twitlonger

A Zayn love story #ZLS,
"Truly, Madly, Deeply" #Part1


written by: admin Tanty (@katantyra)



have a good reading!:-)




Prolog
"Dan kini kita berdua telah terjatuh, ke dalam lubang hitam tak berujung yang mereka sebut cinta. Padahal tak seharusnya kita berdua terjatuh. Cinta dilarang di antara kita berdua" sahutku putus asa
"Oh ya? Siapa yang melarang? Tak ada. Itu semua hanya kau saja yang tak pernah mengaku kalau aku telah membuatmu jatuh"
"Aku tak seharusnya jatuh hati padamu, dan kau tak seharusnya jatuh hati padaku!"
"Apa salahku? Aku hanya mencintaimu, apakah itu salah?"
"Ya, itu salah. Seharusnya kau sudah berlari waktu itu tanpa perlu membantuku berdiri. Seharusnya kau sudah berlari waktu itu tanpa perlu mengejarku."

'Aku mohon, berlarilah! Jangan lagi kau kejar aku, jangan lagi kau mencintaiku, jangan lagi...'


Part I -the Meeting-
"There must be reason behind everything. Including this meeting between us. I just haven't figured it out what the reason is." (Nares)
-------


Summer.
Grand Media International Hotel, Sydney, Australia.

Matahari pagi mengintip malu-malu melalui celah tirai jendela hotel tempat Nares tinggal. Meskipun hari sudah cukup siang, Nares masih ingin tinggal dalam pelukan lembut kasur putih yang bersih dan meminta untuk ditiduri. Tapi ia punya agenda penting hari ini. Dan sebelum ada bel yang mengingatkannya setiap 2 jam sekali, ia akan bangun dan segera bergegas ke Bandara Kingsford Smith, Sydney.

Dengan segera ia menyadari jam berdentang di angka sembilan dan dengan sigap terhuyung dari kasurnya menuju kamar mandi.
"Heh, oncom, ngapain lo kaya orang kesetanan?" Tanya Hanna, sepupu Nares yang kebetulan sedang menemaninya berlibur "Tumben, udah bangun" sindir Hanna sambil mengeringkan rambutnya dengan handuk
"Bawel ah. Lo tau kan hari ini ada teman mama yang datang dari London itu? Dan sekarang udah jam 9 dan gue belum ngapa-ngapain.." Jawabnya setengah panik setengah malas
"Ya terus kenapa? Pesawat mereka kan jam 12, masih lamaaaaaaaa tauuuuuuu"
"Tapikan---"
"Disini ga macet kaya di Jakarta kayanya mah" potong Hanna yang benar-benar bisa membaca pikiran Nares
"Oh iya sih ya.. Yah sayang deh waktu bobo gue keganggu, tidur lag---" "Enggak! Sana cepat mandi, liburan itu buat senang-senang tau, bukan pelukan terus sama kasur, sana mandi"
"Iya, bawel.. Selama liburan juga gue kan bangunnya pagi terus"
"Iyalah orang gue bangunin terus. Sudah sana mandi, malah debat"


***
Titik-titik air hangat mulai menghujani tubuh Nares. Di bawah pancuran ia berdiri, siap menerima jutaan titik lainnya. Air hangat mulai meresap ke pori-pori kepala dan tubuhnya, segar. Selama ia berlibur, ia hampir tak pernah bisa berlama-lama berdiri di bawah pancuran, karena pasti sudah diburu waktu. Namun kali ini air hangat terasa begitu menenangkan. Karena udara kota ini terasa sangat sejuk terlebih menjelang malam dan pagi hari, kadang sejuknya berubah menjadi dingin yang membekukan.

Setelah ia mandi, ia segera berdandan seperti biasa. Gaun A-line berwarna hijau pucat terlihat cantik menggantung di atas lututnya, warna kulitnya yang putih langsat terlihat menyaru dengan pastel hijau yang melekat. Sementara wajahnya dipoles bedak tipis dan lip-gloss berwarna pink pucat.

"Aduh.. Cantik banget, mbak, mau ketemua siapa sih?" Goda Hanna
"Ah, gue cantik salah, jelek juga salah. Mau lo apaan sih?"
"Lho, kok cantik-cantik galak sih? Hahaha sudah yuk cari sarapan dulu, mau makan apa nih hari ini?"
"Burger saja yuk, aku lagi kepingin burger nih, hmm kayanya dagingnya menggoda banget yummy!"
"Boleh, boleh, katanya kedai burger disitu lumayan enak tuh mau coba?"
"Boleh, yuk!"



***
Seperti biasa, Nares benci sayuran, dan kalau tidak ada mamanya, Nares akan sebisa mungkin menghindari sayuran. Tapi kadang ia menyerah juga pada sayur buatan mama, soalnya sayur buatan mama itu memang diciptakan buat non-pecinta sayur, jadi walaupun judulnya sayur rasanya tak akan seperti sayur.

Dan saat ini adalah salah satu usaha Nares menghindari sayuran, ia memesan bbq beefacon karena sudah pasti daging bacon yang renyah dan gurih akan menari lincah di lidahnya. Sementara Hanna memesan veggie burger.
"Err sayur.."
"Itumah elonya aja yang aneh, masa sayur dikit gini aja gasuka. Payah."
"Tetep aja Han, judulnya sayur, ih enggak deh"
"Tapi ya gue bingung gue aja yang makannya udah banyak sayur aja masih gendut, kok lo yang makannya daging mulu ga gendut-gendut sih?"
"Mana ga gendut, ya ampun gue tuh super endut-"
"Plis deh lo ga gendut ya."
"Tapi berisi kan?"
"Enggak ah, ya emang ga sekurus super model di ANTM sih, tapi tetep aja lo itu gabisa dibilang gemuk gendut atau berisi atau apalah"
"Ah hue mah hendut..." Jawab Nares dengan mulut penuh burger
"Makan dulu baru ngomong" tegur Hanna
"Hehehe hiha hiha... Eh udah yuk aku udah kenyang, ayo kita berangkat, udah ditunggu di lobby nih"
"Okeeee"



***
Zayn terbangun dari tidur panjangnya yang melelahkan di bangku pesawat. Suara kriuk-kriuk renyah sereal adiknya menggoda indra pendengarannya. Sementara campuran bau susu segar dan coklat yang kental terhirup dan mengacaukan alam bawah sadarnya.
"You're awaken, breakfast?" Sapa adiknya ceria, adiknya, Safaa memang salah satu dari sedikit mood booster yang selalu bisa menyumbangkan sedikit dari senyum Zayn yang terkenal memukau "Zayn.. Breakfast?"
"Ah..yes, I'll take it myself later..."

Kucuran air dari keran kamar mandi di kelas pertama deras menghujani tangannya yang tertangkup menampung literan air yang siap mengucur. Sesekali dibasuhnya wajahnya yang lelah akibat karantina x-factor beberapa waktu yang lalu. Airnya yang dingin, membelai lembut wajahnya yang kering. Walau dalam hati bersyukur ia telah keluar sebagai peringkat ke-3, ada sedikit dari dirinya yang merindukan Zayn yang lama, yang kemarin, bukan yang ini.

"Hhhhhhh..." Desahan panjang akhirnya keluar setelah sekian lama mengendap menahan lelah. Akhirnya impiannya untuk berlibur bersama adiknya tercapai juga. Sejak kecil ia dan adiknya memang sangat dekat, itu juga sebabnya kenapa ia sangat ingin berlibur berdua. Kebetulan summer tahun ini ia dapat waktu vacuum sebulan, dan dua minggu kedepan akan ia habiskan di dataran Australia bersama adik tercintanya ini.



***
"Kellogs' frosted flack, please" Zayn berkata di sela troli dorong awak kabin pesawat
Setelah mendapatkan sereal yang ia mau, Zayn dan Safaa duduk manis di bangku pesawat. Sementara Safaa ditemani dengan novel fiksi dan headset iPod yang menggantung di telinganya, Zayn dengan tatapan penuh kejahilan sesekali melirik Safaa.

"What the hell is wrong with you?" Tanya Safaa yang merasa risih dilihat dengan tatapan kakaknya
"Nothing... It's just, you're bigger now! You're still my little sister. Well, not so little" jawab Zayn asal yang menyunggingkan tatapan penuh tanda tanya di wajah Safaa
"Why the hell are you, honestly? You know I hate that glare of yours" tegur Safaa lagi, 'she knows me' hati Zayn berucap begitu, ya Safaa memang selalu tau Zayn
"Nothing. Forget it, aha, you're dying to know it, aren't you?" goda Zayn
"No. Okay fine, I loose. What's up?" Dan setelah pembicaraan itu, Safaa tak lagi ditemani tumpukan novel fiksinya, ia dan Zayn malah menikmati kebersamaan mereka.



***
British Airways. E560. Origin London. Arrival 12.25pm

"Haduuuh mana sih nih, Han? Gak ngerti lagi deh mereka dimana kok gak muncul-muncul" keluh Nares daritadi
"Aes, please stop. Bawel tau, emangnya aku tau mereka mana" balas Hanna tak kalah galak
"Nah, ini kloter mereka kan? Cepet Han, angkat papan namanya" seru Nares sambil sibuk menaikkan papan nama bertuliskan 'Safaa Malik' dengan tinta merah besar-besar. "Cari yang mukanya ke arab-araban kali ya Han"
"Aduh yakalideh mukanya arab, lo kira onta"



***
Kingsford Smith International Airport, Sydney. 13.05pm. Arrival terminal 3E, British Airways.

"Where are they?" Tanya Zayn setelah berkali-kali keliling mencari papan dengan namanya
"Umm Zayn, I think you get it wrong" koreksi Safaa takut-takut
"What do you mean?"
"Guess they wrote my name, not yours"
"Where?"
"There! Safaa Malik, do you see that?"
"I see, well then let's go there" ajak Zayn sambil mendorong troli koper-koper mereka yang sangat besar



***
"Hey! So are you Nares and Hanna?" Tanya Safaa ringan pada dua gadis Asia yang cantik ketika ia datang pada gadis yang memegang papan namanya
"Yeah we are, so you guys are Safaa and........ Zayn? Am I right?" Tanya gadis Asia yang berambut panjang hitam kecoklatan dengan logat Amerika yang kental
"Yes we are. So I'm Safaa and it's my brother Zayn" jawab Safaa sambil mengenalkan dirinya dan kakaknya
"I'm Nares and this is Hanna, my cousin" jawab gadis berambut panjang tadi
"Oh hello Nares, Nares... That sounds unfamiliar haha" komentar Safaa canggung
"Oh well, just call me Anna, then. So are we supposed to get to the hotel now?"
"Yeah, sure, guess this jet lag really affected me" sahut Zayn

Mereka berempat masuk ke sebuah mobil everest hitam yang sudah terparkir di pelataran bandara. Sementara Zayn duduk di depan, dan ketiga wanita, Nares, Hanna, dan Safaa duduk di bangku tengah.

"So Safaa, is your brother one of the 'One Direction'?" Tanya Hanna memecah keheningan di dalam mobil
"Yes, he is. You watched that x-factor too, didn't you?"
"Yeah I did. Nice to meet the winner, you know hahaha"
"I called that a praise, so thank you" jawab Zayn ringan sambil tersenyum samar dengan kepala tertengok ke belakang.


















What will happen next? stay tune to my Truly, Madly, Deeply:-) Guys, feedbacks mean a lot to me, simply tweet me what you guys to think to @katantyra. I hope you guys love this, see you next part!;)

xoxo
Tanty

Reply · Report Post