MATERI 1


2.1. Pengertian Persediaan
Setiap perusahaan apakah itu perusahaan perdagangan atau pabrik serta perusahaan jasa selalu mengadakan persediaan, karena itu persediaan sangat penting, tanpa adanya persediaan para pengusaha yang mempunyai perusahaan – perusahaan tersebut akan dihadapkan pada resiko – resiko yang dihadapi, misalnya; pada sewaktu-waktu perusahaan tidak dapat memenuhi keinginan pelanggan yang memerlukan atau meminta barang atau jasa yang dihasilkan. Hal tersebut dapat terjadi karena disetiap perusahaan tidak selamanya barang-barang atau jasa-jasa tersedia setiap saat, yang berarti pengusaha akan kehilangan kesempatan memperoleh keuntungan yang seharusnya di dapatkan.
Begitu pentingnya persediaan sehingga merupakan elemen utama terbesar dari modal kerja yang merupakan aktiva yang selalu dalam keadaan berputar dimana secara terus-menerus mengalami perubahan.
Persediaan menurut Sofjan Assauri (2004: 169) adalah suatu aktiva yang meliputi barang-barang milik perusahaan yang dimaksud untuk dijual dalam satu periode usaha yang normal atau persediaan barang baku yang menunggu penggunaannya dalam suatu proses produksi.
Sedangkan menurut Freddy Rangkuty (2004:1) persediaan merupakan suatu aktiva yang meliputi barang-barang milik perusahaan dengan maksud untuk dijual dalam suatu periode usaha tertentu , atau persediaan barang-barang yang masih dalam pengerjaan atau proses produksi, ataupun persediaan bahan baku yang menunggu penggunaannya dalam suatu proses produksi.
Pada dasarnya persediaan mempermudah atau memperlancar jalannya operasi perusahaan pabrik yang harus dilakukan secara berturut-turut untuk memproduksi barang-barang, serta selanjutnya menyampaikan pada pelanggan atau konsumen. Persediaan memungkinkan produk-produk yang dihasilkan pada tempat yang jauh dari pelanggan atau sumber bahan mentah. Dengan adanya persediaan produksi tidak perlu dilakukan khusus buat konsumsi atau sebaliknya tidak perlu dikonsumsi didesak supaya sesuai dengan kepentingan produksi. Adapun alasan diperlukannya persediaan oleh suatu perusahaan menurut Sofjan Assauri (2004: 169) adalah sebagai berikut:
1. Dibutuhkannya waktu untuk menyelesaikan operasi produksi untuk memindahkan produk dari satu tingkat proses yang lain yang disebut persediaan dalam proses dan pemindahan.
2. Alasan organisasi untuk memungkinkan suatu unit atau bagian membuat skedul operasinya secara bebas tidak tergantung dari yang lainnya.
Sedangkan persediaan yang diadakan mulai dari yang bentuk bahan mentah ampai dengan barang jadi antara lain berguna untuk dapat: Menurut Sofjan Assauri (2004:170):
1. Menghilangkan resiko keterlambatan datangnya barang atau bahan-bahan yang dibutuhkan perusahaan.
2. Menghilangkan resiko dari material yang dipesan tidak baik sehingga harus dikembaliakan.
3. Untuk menumpuk bahan-bahan yang dihasilkan secara musiman sehingga dapat digunakan bila bahan itu tidak ada dalam pasaran.
4. Mempertahankan stabilitas operasi perusahaan atau menjamin kelancaran arus produksi .
5. Mencapai penggunaan mesin yang optimal.
6. Memberikan pelayanan (service) kepada pelanggan dengan sebaik-baiknya dimana keinginan pelanggan pada suatu waktu dapat dipenuhi adalah memberikan jaminan tetap tersedianya barang jadi tersebut
7. Membuat pengadaan atau produksi tidak perlu sesuai dengan penggunaan atau penjualannya.
Karena sangat luasnya pengertian dan jenis persediaan maka dalam pembahasan selanjutnya hanya akan menekankan pada masalah persediaan bahan baku.
Bahan baku (bahan mentah) menurut Suyadi Prawirosentono(2001:61) merupakan bahan baku utama dari suatau produk atau barang, hal ini dapat secara visual bahwa bahan tersebut merupakan bahan utama untuk membuat produk.
Persediaan dapat juga dikatakan sebagai sekumpulan produk fisik pada berbagai proses produksi atau transformasi dari bahan mentah menjadi barang jadi. Persediaan ini mungkin tetap berada dalam gudang pabrik, toko pengecer.
Adapun fungsi persediaan menurut Freddy Rangkuty (2004:15) adalah sebagi berikut:
1. Fungsi Decoupling adalah persediaan yang memungkinkan perusahaan dapat memenuhi permintaan pelanggan tanpa tergantung pada supplier.
2. Fungsi Economic Lot Sizing, persediaan ini perlu mempertimbangkan penghematan atau potongan pembelian, biaya pengangkutan per unit menjadi lebih murah dan sebagainya.
3. Fungsi Antisipasi, apabila perusahaan menghadapi fluktuasi permintaan yang dapat diperkirakan dan diramalkan berdasarkan pengalaman atau data –data masa lalu yaitu permintaaan musiman.
2.2. Pentingnya Persediaan
Menurut Jusup Al Haryono (2005;184) menyatakan bahwa arti penting persediaan barang dagangan adalah :
“Persediaan barang dagangan adalah merupakan elemen aktiva yang sangat aktif dalam operasi perusahaan-perusahaan dagang, karena pembelian dan penjualan barang dagangan merupakan aktivitas atau transaksi yang paling sering terjadi. Persediaan barang dagangan pada umumnya dinilai pada harga terendah antara harga perolehan dan harga pasar atau nilai yang diharapkan dapat direalisasikan.”
Persediaan pada umumnya dipisahkan berdasarkan pokok pikiran meliputi jenis barang yang cukup banyak dan merupakan bagian yang cukup berarti dari seluruh aktiva perusahaan. disamping itu, transaksi yang berhubungan dengan persediaan merupakan aktivitas yang paling sering terjadi.
Dalam laporan keuangan, persediaan merupakan hal yang sangat penting karena baik laporan laba rugi maupun neraca sebuah perusahaan dagang atau perusahaan industri, persediaan seringkali merupakan bagian yang terbesar dari keseluruhan aktiva ancar yang dimiliki perusahaan. Laporan laba rugi maupun neraca tidak akan dapat disusun tanpa mengetahui nilai persediaan. Kesalahan dalam penilaian persediaan akan langsung berakibat kesalahan dalam laporan laba rugi maupun neraca. Dalam perhitungan laba rugi nilai persediaan (awal dan akhir) mempengaruhi besarnya Hargga Pokok Penjualan (HPP).
Menurut Soemarso S. R (2004;384) menyatakan bahwa arti penting dari persediaan
adalah: “Dalam laporan keuangan, persediaan barang dagang disajikan baik neraca maupun laba rugi. Persediaan barang dagang yang tercantum di neraca mencerminkan nilai barang dagang yang ada pada akuntansi.
Di laporan laba rugi, persediaan barang dagang muncul dalam harga pokok penjualan. Ada saling berhubungan antara persediaan di neraca dengan laporan laba rugi, bahkan ada saling berhubungan antara persediaan barang pada tahun berjalan dengan tahun tahun sebelumnya dan tahun yang akan datang.
Dari adanya saling berhubungan, terlihat betapa pentingnya pos ini dalam menentukan laba (rugi) dalam posisi keuangan perusahaan, tidak saja terhadap tahun berjalan tetapi juga tahun sebelumnya dan tahun yang akan datang. Kesalahan dalam menentukan nilai persediaan barang akan mempengaruhi tidak saja laporan laba rugi dan neraca tahun berjalan tetapi juga neraca dan laporan laba rugi tahun yang akan datang.”
Putri Wulandari (2014-11-033) sesi 01
persediaan bagi perusahaan sangat penting karena mempermudah atau memperlancar jalannya operasi perusahaan yang harus dilakukan secara berturut-turut untuk memproduksi barang-barang serta menyampaikan kepada pelanggan.
Persediaan bagi perusahaan, antara lain berguna untuk :
1. Menghilangkan resiko keterlambatan datangnya barang atau bahan-bahan yang dibutuhkan perusahaan. Dengan adanya persediaan yang mencukupi, apabila ada permintaan yang meningkat dari para konsumen, perusahaan masih tetap dapat melakukan operasi sebagaimana biasanya, karena persediaanya yang ada digudang masih bisa digunakan walau barang-barang yang untuk melakukan operasi mengalami keterlambatan, sehingga dengan adanya persediaan tidak akan menganggu jalannya operasi perusahaan.
2. Menumpuk bahan-bahan yang dihasilkan secara musiman sehingga dapat digunakan bila bahan itu tidak ada dalam pasaran. karena apabila produk yang dihasilkan perusahaan tersebut adalah produk musiman, tentu permintaannya terjadi sesuai dengan musimnya, sehingga jika musimnya tiba, dan para pesaing kita dan kita tidak dapat memenuhi pasar, maka kita dapat menutupi permintaan pasar dengan persediaan yang ada didalam perusahaan kita, sehingga kita dapat memnuhi permintaan pasar.
3. Mempertahankan stabilitas atau kelancaran operasi perusahaan.
4. Mencapai penggunaan mesin yang optimal.
proses-proses produksi yang menggunakan mesin, dapat dijalankan secara optimal, karena dengan adanya persediaan, maka proses mesin-mesin dapat digunakan secara terus –menerus dan bergantian, sehingga biaya untuk pemeliharaan mesin dapat ditekan, dan mesin dapat digunkan secara optimal untuk menghasilkan produk.
5. Memberikan pelayanan kepada pelanggan dengan sebaik-baiknya.
apabila permintaan yang berlebih dari para pelanggan, maka perusahaan kita dapat menutupi permintaan tersebut dengan persediaan yang tersedia digudang, sehingga para pelanggan akan merasa dihargai karena kita selalu memenuhi permintaan yang mereka butuhkan, sehingga kita dapat membuat mereka loyal pada perusahaan kita.
6. Membuat produksi tidak perlu sesuai dengan pengunaan atau penjualannya.
Peranan Perencanaan dan Pengendalian Persediaan
Perencanaan dan pengendalian merupakan bagian dari manajemen persediaan. Pengendalian adalah suatu tindakan agar aktifitas dilakukan dengan sebaik-baiknya sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan.
Pengendalian tanpa perencanaan adalah sia-sia dan perencanaan tanpa pengendalian merupakan tindakan yang tidak efektif.
Secara umum dapat diformulasikan disini bahwa arti dari perencanaan dan pengendalian bahan baku menurut Suyadi Prawirosentono(2001:79) adalah suatu kegiatan memperkirakan kebutuhan persediaan bahan baku, baik secara kulitatif maupun kuantitatif. Agar perusahaan dapat beroperasi seperti yang direncanakan, jai singkatnya bahwa arti dari perencanaan dan pengendalian persediaan bahan baku, persediaan bahan setengah jadi dan persediaan barang jadi. Secara keseluruhan diartikan sebagai upaya menentukan besarnya tingkat perseiaan dan mengendalikannya dengan efisien dan efektif.
Untuk menentukan pengendalian persediaan bahan baku yang efektif maka diperlukan tujuan perencanaan yang efektif pula dan merupakan kegiatan pengendalian (Controlling). Adapun tujuan perencanaan bahan baku adalah:
a. Agar jumlah persediaan bahan yang disediakan tidak terlalu sedikit juga terlalu banyak, artinya dalam jumlah yang cukup efisien dan efektif.
b. Operasi perusahaan khususnya proses produksi dapat berjalan secara efisien dan efektif.
c. Implikasi penyediaan bahan yang efisien demi untu kelancaran proses produksi , berarti harus disediakan investasi sejumlah modal dalam jumlah yang memadai.
Untuk mengatur tingkat persediaan dalam jumlah, mutu, dan waktu yang tepat. Maka diperlukan pengendalian persediaan bahan yang efektif dan efisien, untuk itu penulis menyajikan pengertian pengendalian persediaan bahan baku.
Pengendalian persediaan menurut Sofjan Assauri (2004:176) adalah salah satau kegiatan dari urutan kegiatan-kegiatan yang bertautan erat satu sama lain dalam seluruh operasi produksi perusahaan tersebut sesuai dengan apa yang telah direncanakan lebih dahulu baik waktu, jumlah, kualitas maupun biayanya.
Sedangkan menurut T. Hani Handoko (2000:333) pengendalian adalah fungsi manajerial yang sangat penting karena persediaan fisik banyak perusahaan melibatkan investasi rupiah terbesar dalam persediaan aktiva lancar.
Oleh karena iti perusahaan harus mengadakan suatu tingkat persediaan yang tepat karena bila persediaan terlalu berlebihan berarti lebih banyak uang atau modal yang tertanam dan biaya –biaya yang ditimbulkan . dari persediaan tersebut besar jumlah dan bila persediaan terlalu kecil akan mengganggu kelancaran dari kegiatan produksi perusahaan.
Untuk menentukan pengendalian persediaan maka harus memenuhi persyaratan-persyaratan menurut Sofjan Assauri (2004:176) adalah sebagai berikut.
a. Terdapatnya gudang yang cukup luas dan teratur dengan pengaturan tempat bahan atau barang yang tetap dan identifikasi bahan atau barang tertentu.
b. Sentralisasi kekuasaan dan tanggung jawab pada satu orang dapat dipercaya terutama penjaga gudang.
c. Suatu system pencatatan dan pemeriksaan atas penerimaan bahan atau barang.
d. Pengawasan mutlak atas pengeluaran bahan atau barang.
e. Pencatatan yang cukup teliti yang menunjukan jumlah yang dipesan yang dibagikan atau dikeluarkan dan yang tersedia dalam gudang.
f. Pemeriksaan fisik bahan atau barang yang ada dalam persediaan secara langsung.
g. Perencanaan untuk menggantikan barang-barang yang telah dikeluarkan. Barang-barang yang telah lama dalam gudang dan barang –barang yang sudah usang dan ketinggalan zaman.
h. Pengecekan untuk menjamin dapat efektifnya kegiatan rutin
Dalam suatu pengendalian persediaan yang dijalankan oleh suatu perusahaan sudah tentu mempunyai tujuan tertentu,pengendalian persediaan yang dijalankan untuk memelihara terdapatnya keseimbangan antara kerugian-kerugian serta penghematan dengan adanya suatu tingkat persediaan tertentu. Dan besarnya biaya dan modal yang dibutuhkan untuk mengadakan persediaan tersebut. Tujuan pengendalian persediaan secara terinci dapatlah dinyatakan sebagai usaha untuk menurut Sofjan Assauri (2004:177):
a. Menjaga jangan sampai perusahaan kehabisan persediaan sehingga dapat mengakibatkan terhentinya kegiatan produksi.
b. Menjaga agar supaya pembentukan persediaan oleh perusahaan tidak terlalu besar atau berlebih-lebihan.
c. Menjaga agar pembelian secara kecil-kecilan dapat dihinari karena ini akan berakibat biaya pemesanan terlalu besar.
Dari keterangan diatas dapatlah dikatakan bahwa tujuan pengendalian persediaan untuk memperoleh kualitas dan jumlah yang tepat dari bahan-bahan atau barang-barang yang tersedia pada waktu yang dibutuhkan dengan biaya-biaya yang minimum untuk keuntungan atau kepentingan perusahaaan
2.3. Pengertian Sistem Permintaan Bebas (independent demand)
Permintaan bebas atau independen adalah jenis permintaan suatu barang yang bebas, artinya tidak tergantung dari waktu atau jumlah permintaan barang lain. Permintaan seperti ini biasanya seragam dan relatif lebih teratur.
2.4. Model- model Persediaan untuk Permintaan Bebas
A. Model Kuantitas Pesanan Ekonomis (EOQ) dasar
Model kuantitas pesanan ekonomis (EOQ) dasar adalah salah satu teknik pengendalian persediaan yang paling tua dan paling dikenal secara luas. Teknik ini relatif mudah digunakan tetapi didasarkan pada beberapa asumsi, yaitu :
1. Permintaan diketahui, tetap, dan bebas.
2. Lead time, yaitu waktu antara pemesanan dan penerimaan pesanan diketahui dan konstan.
3. Penerimaan persediaan bersifat seketika daan lengkap.
4. Diskon (potongan harga) karena kuantitas tidak memungkinkan.
5. Biaya variabel yang ada hanyalah biaya pengaturan atau pemesanan (biaya setup) dan biaya menahan atau menyimpa persediaan dari waktu ke waktu (biaya penyimpanan atau penggudangan).
6. Kekurangan persediaan dapat dihindari sepenuhnya jika pemesanan dilakukan pada waktu yang tepat (no shortage and no backorder).
• Meminimalkan biaya
Hampir semua model persediaan bertujuan untuk meminimalkan biaya-biaya total. Jika jumlah biaya setup dan biaya penyimpanan di minimalkan, maka biaya total juga akan diminimalkan. Ukuran pemesanan yang optimum akan meminimalkan biaya total tersebut. Ketika kuantitas pemesanan meningkat, biaya setup dan biaya pemesanan tahuan akan berkurang, namun biaya penyimpanan akan meningkat karena persediaan yang lebih besar.
Dengan model EOQ, kuantitas pesanan yang optimum akan terjadi pada sebuah titik dimana biaya setup total sama dengan biaya total penyimpanan.
Langkah yang dilakukan untuk menentukan kuantitas pesanan yang optimum:
1. Membuat sebuah persamaan untuk biaya setup atau biaya pemesanan.
2. Membuat sebuah persamaan untuk biaya penyimpanan
3. Menentukan biaya setup yang sama dengan biaya penyimpanan
4. Menyelesaikan persamaan untuk kuantitas pesanan yang optimum
• Manfaat dari model EOQ adalah :
1. Bahwa EOQ merupakan model yang tangguh, yaitu EOQ dapat memberikan jawaban yang memuaskan walaupun terdapat beragam variasi dalam parameternya.
2. Kesalahan yang signifikan tidak terlalu besar biayanya.
3. Atribut model EOQ paling mudah digunakan karena terbatasnya kemampuan untuk meramalkan permintaan, biaya penyimpanan, dan biaya pemesanan.
• Menentukan biaya tahunan total
TC = + atau TC = + + PD
• Titik ulang pemesanan
Titik ulang pemesanan atau ROP (re-order point) adalah tingkat persediaan dimana pemesanan harus dilakukan.
ROP = d x L
Keterangan :
ROP : titik ulang pemesanan
d : permintaan per hari
L : lead time untuk pemesanan baru dalam satuan hari



• Menentukan permintaan per hari
B. Model Kuantitas Pesanan Produksi (Production Order Quantity)
Model ini biasa disebut sebagai model kuantitas pesanan produksi karena model ini sesuai bagi lingkungan produksi.
Model ini dapat diterapkan dalam dua situasi
1. Ketika persediaan secara terus menerus mengalir atau menumpuk setelah jangka waktu tertentu setelah pemesanan dilakukan
2. Saat unit produksi dan dijual secara bersamaan
Model ini didapat dengan menetapkan bahwa biaya setup atau biaya pemesanan sama dengan biaya penyimpanan, dan ukuran pemesanan yang optimum akan didapatkan.
• Tingkat persediaan maksimum
Tingkat persediaan maksimum = Q
• Tingkat persediaan rata-rata
• Biaya penyimpanan persediaan tahunan
Biaya penyimpanan persediaan tahunan = H
• Menentukan biaya pemesanan sama dengan biaya penyimpanan untuk mendapatkan Q*p
C. Model Diskon Kuantitas (Quantity Discount)
Diskon kuantitas secara sederhana merupakan harga yang dikurangi karena sebuah barang dibeli dalam jumlah yang besar.
Faktor utama dalam mempertimbangkan diskon karena kuantitas adalah antara biaya produk yang berkurang dan biaya penyimpanan yang meningkat.
TC = + + PD
• Menentukan kuantitas yang akan meminimalkan biaya persediaan tahunan total
Karena terdapat diskon, maka langkah-langkahnya adalah sebagai berikut :
1. Untuk setiap diskon, hitunglah sebuah nilai untuk ukuran pesanan yang optimum
2. Untuk diskon manapun, jika kuantitas pesanan terlalu rendah untuk memenuhi persyaratan diskon, maka dilakukan penyesuaian kuantitas ke kuantitas yang paling rendah yang akan memenuhi persyaratan untuk diskon tersebut.
3. Hitunglah biaya total untuk setiap Q* yang ditentukan pada langkah 1 dan 2.
4. Pilih Q* yang memiliki biaya total terendah, sebagaimana yang telah dihitung pada langkah 3, yang akan menjadi kuantitas yang meminimalkan biaya persediaan total.
2.5. Sistem Periode (P) Tetap
• Sistem kuantitas (Q) tetap adalah sebuah sistem pemesanan EOQ dengan jumlah pemesanan yang sama setiap kalinya.
• Sistem persediaan perpetual yaitu sebuah sistem yang mencatat setiap penambahan atau penarikan persediaan secara terus-menerus sehingga catatan selalu aktual.
• Sistem periode (P) tetap adalah sebuah sistem dimana pesanan persediaan dilakukan pada selang waktu tertentu secara berkala.
Sistem periode tetap memiliki beberapa asumsi yang sama seperti sistem kuantitas tetap EOQ, yaitu :
1. Satu-satunya biaya yang relevan adalah biaya pemesanan dan biaya penyimpanan.
2. Lead time diketahui dan konstan.
3. Barang bebas antara yang satu dengan yang lainnya.
• Contoh Soal Menentukan jumlah pesanan:
Hard Rock London memiliki tunggakan pesanan sebesar tiga jaket kulit pada took ecerannya. Tidak terdapat satu pun jaket dalam persediaan, dan tidak ada yang sedang dinantikan dari pesanan sebelumnya, dan sekaranglah waktu untuk melakukan pemesanan. Nilai target adalah 50 jaket. Berapa banyak jaket yang harus dipesan?
Jawab: Jumlah pesanan = target – persediaan di tangan – pesanan sebelumnya yg belum diterima + tunggakan pesanan
= 50 - 0 - 0 + 3 = 53 jaket
• Keuntungan sistem periode tetap
1. Tidak adanya perhitungan persediaan barang-barang secara fisik setelah sebuah barang diambil.
2. Prosedurnya secara administratif menyenangkan, terutama bila pengendalian persediaan hanya merupakan salah satu dari beberapa tugas yang dimiliki oleh seorang karyawan.
3. Tepat digunakan bila penjual melakukan kunjungan secara rutin kepada pelanggan.
• Kerugian sistem periode tetap
Kerugian dari sistem ini adalah karena tidak adanya perhitungan jumlah persediaan sepanjang periode tinjauan ulang, maka terdapat kemungkinan terjadinya kekosongan persediaan selama periode tersebut.





BAB III.
PENUTUP

3.1. Kesimpulan
Permintaan bebas atau independen adalah jenis permintaan suatu barang yang bebas, artinya tidak tergantung dari waktu atau jumlah permintaan barang lain. Permintaan seperti ini biasanya seragam dan relatif lebih teratur.
Model- model permintaan yang bebas :
1. Model kuantitas pesanan ekonomis (EOQ) dasar
2. Model kuantitas pesanan produksi (Production Order Quantity)
3. Model diskon kuantitas (Quantity Discount)
Model probabilitas dengan lead time konstan berlaku ketika permintaan produksi tidak diketahui tetapi dapat ditetapkan melalui sebuah distribusi kemungkinan. Jika data pada waktu tunggu tidak diketahui, rumus-rumus tersebut tidak dapat digunakan. Walaupun demikian, ada tiga model yang dapat digunakan. Kita perlu menentukan model yang harus digunakan untuk tiga situasi :
1. Permintaannya variabel dan waktu tunggunya konstan
2. Waktu tunggunya variabel dan permintaannya konstan
3. Permintaan dan waktu tunggunya variabel

Reply · Report Post