infoBMKG

BMKG · @infoBMKG

28th Jul 2016 from TweetCaster

BALI-JATIM DIGUNCANG GEMPABUMI AKIBAT SESAR AKTIF DI LAUT BALI

HARI Kamis, 28 Juli 2016, pukul 03.41.47 WIB, sebagian wilayah Pulau Bali dan Jawa Timur diguncang gempabumi tektonik. Hasil analisis BMKG menunjukkan bahwa gempabumi ini berkekuatan M=4,5 Skala Richter, dengan episenter pada koordinat 7,67 LS dan 114,65 BT, tepatnya di Laut Bali pada jarak sekitar 55 km arah utara Seririt Bali dengan kedalaman 17 kilometer.

Peta tingkat guncangan BMKG menunjukkan, dampak gempabumi ini menimbulkan guncangan pada II Skala Intensitas Gempabumi BMKG atau III MMI di sebagian besar wilayah Pulau Bali dan ujung timur Pulau Jawa. Dampak gempa berupa guncangan dirasakan Tabanan, Negara, Buleleng, Busungbiu, Seririt, Gerogak, Gilimanuk, Banyuwangi, Kalipuro, Lewung, Baluran, dan Situbondo. Di daerah ini guncangan dirasakan oleh orang banyak, sementara benda-benda tergantung berayun dan jendela kaca bergetar. Hingga saat ini belum ada laporan mengenai kerusakan bangunan rumah akibat gempabumi.

Jika ditinjau lokasi pusat gempabuminya dan kedalaman hiposenternya, tampak bahwa gempabumi yang terjadi berkaitan dengan keberadaan struktur sesar aktif yang terdapat di Laut Bali.

Data geologi dan tektonik menunjukkan bahwa di Laut Bali memang terdapat sebaran struktur sesar aktif yang memungkinkan terjadinya reaktivasi sesar hingga memicu terjadi gempabumi ini.

Peristiwa gempabumi dengan pusat di Laut Bali sangat menarik untuk dikaji mengingat di zona ini juga terdapat struktur sesar aktif yang duga kuat sebagai kelanjutan/terusan Sesar Naik Flores (Flores Back Arc Thrust). Kondisi tektonik semacam ini menjadikan wilayah pesisir utara Bali menjadi kawasan yang rawan gempabumi dan tsunami.

Catatan sejarah gempabumi Bali menunjukkan beberapa peristiwa gempabumi merusak akibat sesar aktif ini dan diantaranya memicu tsunami di pesisir utara Bali.

Beberapa peristiwa gempabumi dan tsunami yang pernah terjadi di Bali diantaranya adalah:
(1) Gempabumi dan tsunami Buleleng 1815 M=7,0 menelan korban lebih dari 1.000 orang.
(2) Gempabumi Bali 1818 M=8,5 memicu tsunami di pantai utara Bali, namun korban dan kerusakan tdk tercatat dgn baik.
(3) Gempabumi Bali 1857 M=7,0 juga dilaporkan memicu tsunami. Korban meninggal akibat gempa dan tsunami ini dilaporkan sebanyak 36 orang.
(4) Gempabumi Bali 1917 M=6,5 juga dilaporkan memicu tsunami. Sebanyak 15.000 orang dilaporkan meninggal.akibat gempabumi dan tsunami, dan terakhir adalah
(5) Gempabumi Seririt 1976 M=6,6 juga dilaporkan juga memicu tsunami.kecil.Sebanyak 559 orang dilaporkab meninggal akibat gempabumi ini.

Terkait dengan peristiwa gempabumi yang mengguncang wilayah Bali dan sebagian Jawa Timur tadi pagi, maka kepada warga setempat dihimbau untuk tetap tenang mengingat gempabumi yang terjadi kekuatannya relatif kecil, sehingga tidak merusak dan tidak berpotensi tsunami.***

Kepala Bidang Mitigasi Gempabumi dan Tsunami BMKG
Twitter: @infobmkg

Reply · Report Post